Hal-Hal yang Dilarang Bagi Para Blogger
ANEKA CARA BLOG – Rutinitas menulis ataupun berselancar di blog memang sangat menyenangkan, apalagi ada interaksi positif di dalamnya. Selain bisa menambah wawasan dan saling berbagi, antarblogger bisa saling bantu menumbuhkan semangat sekaligus ide-ide cemerlang untuk dituangkan di blog masing-masing. Berawal dari hal-hal sederhana inilah, ada kebahagiaan maupun kepuasan tersendiri yang tak bisa diganti dengan materi.
Berkreativitas di blog memang tak melulu soal finansial—lebih-lebih bagi mereka yang memasang iklan AdSense—melainkan daya saing melahirkan konten-konten berkelas serta berkualitas. Meskipun sudah punya AdSense tapi tak mampu menyuguhkan konten bermutu, sudah pasti akan tertinggal jauh dengan mereka yang produktif, kreatif, dan terus berusaha membangun blognya menjadi lebih baik dan terbaik. Lebih-lebih sekarang Google terus berbenah serta memperbarui algoritmenya, bisa dipastikan blog atau situs yang kurang potensial akan tenggelam ke posisi paling rendah di mesin pencarian—bahkan bisa lebih parah dari semua itu.
Meski sangat menyenangkan, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan tak boleh dilakukan alias dilarang bagi para Blogger ketika melakukan aktivitas menulis ataupun berselancar ke blog lain.
Melakukan Spam
Ketika para pengunjung sedang berselancar ke website atau blog tertentu kadang menjumpai sebuah pesan tersemat di dalam halaman blog agar tidak melakukan spam. Pemilik blog mewanti-wanti agar tidak melakukan hal itu terhadap situs yang sedang dikunjungi. Menurut Wikipedia, Spam adalah penggunaan perangkat elektronik untuk mengirimkan pesan secara bertubi-tubi tanpa dikehendaki oleh penerimanya. Orang yang melakukan spam disebut spammer. Tindakan spam dikenal dengan nama spamming. Tanpa disadari, upaya spam ini selain dikategorikan sebagai sampah digital, spam juga bisa berdampak buruk terhadap blog tersebut. Dampak paling ringan adalah reputasi yang merosot di mesin pencarian dan dampak paling fatal adalah teguran keras dari Google sebagai penyedia platform. Tentu saja hal ini sangat merugikan dan sangat wajar jika pengunjung dilarang melakukan spam.
Memasang Auto Generated Content (AGC)
Apa pun alasannya, memasang kode (script) Auto Generate Content ini tidak dianjurkan bahkan sangat dilarang. Cara ini selain kontraproduktif dan dilarang juga sangat merugikan bagi blog lain yang menjadi korban. Pelaku AGC mungkin bisa berbangga diri atas perilaku buruknya ini. Tapi, kebahagiaan macam ini takkan bertahan lama, bahkan bisa merusak jiwanya. Cara semacam ini jelas-jelas telah mencuri hak cipta orang lain secara paksa. Perlu diingat bahwa Google jauh lebih cerdas dari pelaku AGC. Dilaporkan atau tidak, blog AGC suatu saat pasti dihapus oleh Google—apalagi blog yang menjadi korban AGC sudah mengunci serangan tersebut. Walaupun masih bisa diakses, tapi konten yang tersedia hanya itu-itu saja tanpa ada tambahan artikel terbaru dari blog yang menjadi korban AGC, lanta buat apa? Tetap saja blog itu tak berguna. Sangat masuk akal mengapa ada perbaikan algoritme dari Google, bisa jadi hal ini juga bertujuan untuk menghilangkan sampah digital tanpa terkecuali, termasuk blog-blog hasil AGC.
Plagiarisme
Beda kasus dengan poin di atas, plagiarisme terjadi tidak secara sistematis atau otomatis melainkan hasil pemindahan data secara sengaja serta manual oleh pelaku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan, pla·gi·a·ris·me n penjiplakan yang melanggar hak cipta. Apa pun dalihnya, ketika mengambil alih hasil karya orang lain merupakan tindak kejahatan intelektual. Sebagai Blogger yang produktif dan kreatif, tentu malu jika melakukan AGC maupun plagiarime. Kecuali jika memang si pelaku memiliki masalah mental serta spiritualitas dalam hidupnya.
Melakukan Jingling atau Mengirim Pengunjung Palsu
Sebagian orang—terutama bagi sebagian Blogger—mungkin masih asing dengan istilah ini. Jingling merupakan cara untuk meningkatkan lalu lintas pengunjung blog secara otomatis dan dilakukan oleh perangkat (robot) tertentu. Di kalangan Blogger, Jingling identik dengan mendatangkan pengunjung palsu (Auto Visitor). Sekali atau dua kali mungkin tak masalah, tapi jika cara ini dilakukan sendiri atau orang lain yang melakukan sudah pasti memiliki dampak buruk. Mungkin secara statistik data pengunjung memang naik, tapi sebenarnya hal itu bisa membuat blog merosot dari mesin pencarian, atau bisa juga dapat teguran dari Google sebagai penyedia platform Blogger. Tentu saja masih ada banyak dampak-dampak buruk lain apabila blog sudah terdampak Jingling atau mendapat kiriman pengunjung palsu ini.
Klik Iklan
Khusus bagi penayang iklan AdSense, mendapat klik iklan jika diperhatikan secara sekilas memang sangat menyenangkan—apalagi melihat pendapatan merangkak naik. Namun perlu waspada, bisa jadi apa yang tampak baik itu sebenarnya merupakan ancaman yang membahayakan. Semua penayang iklan AdSense memang berharap ada iklan yang diklik, tapi jika hal itu terjadi secara tak wajar sudah pasti berakibat fatal. Siapa pun yang sudah menjadi penayang iklan AdSense tentu sangat akrab dengan istilah penonaktifan akun (banned) oleh AdSense. Jika hal itu benar terjadi, selain tak mendapat penghasilan atas iklan yang sudah ditayangkan di blognya, ia tak bisa lagi berpartisipasi menjadi penayang iklan AdSense. Masih untung jika hanya mendapat penangguhan penayangan iklan selama 30 hari, kalau ternyata pihak AdSense memutuskan untuk menonaktifkan akun, bukankah hal itu bencana yang teramat sangat menyakitkan? Harga mahal yang harus dibayar akibat kecerobohan dan rasa tak sabar mendapat gajian dari AdSense. Tak sedikit para penayang iklan AdSense yang akhirnya gugur di tengah jalan hanya karena masalah klik iklan dan lalu lintas tak sah (invalid traffic). Siang—malam membangun blog dan meningkatkan penghasilan AdSense harus pupus gara-gara masalah sepele tersebut. Bagi para pengunjung, alangkah lebih baik tidak klik iklan secara sembarangan. Jadilah tamu yang bijak. Sebagai penayang iklan idealnya juga jauh lebih bijak. Sebenarnya bukan hanya penayang yang dirugikan tapi pengiklan juga sangat dirugikan atas perilaku tak semestinya ini. Tak heran jika AdSense sangat melindungi para penayang iklan dari tindakan-tindakan yang merugikan. Intinya, jika ingin berkunjung, berkunjung saja tanpa perlu berbuat atau bersikap tak wajar. Bukankah tanpa harus klik iklan AdSense penghasilan juga tetap bertambah?
Tags: BLOGGER